Konsep dasar serta pengertian manajemen sistem informasi berbasis pendidikan - Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk yang banyak. Ternyata, selain pada kuantitas negeri ini juga unggul dalam hal kualitas sumber daya manusianya. Telah sering terdengar kabar mengenai putra-putri kita yang berkiprah di berbagai kejuaraan internasional baik sains maupun teknologi kemudian berhasil menjadi juara. Bahkan, beberapa diantaranya mampu menyabet juara pertama. Pencapaian ini bukan tanpa sebab karena bagaimanapun juga kualitas pengajar berikut infrastrukturnya akan berpengaruh besar terhadap out-put yang dihasilkan, dalam hal ini adalah kualitas peserta didik tersebut. Memang hal tersebut tidak bisa dijadikan tolok-ukur satu-satunya dalam menilai sebuah sistem namun paling-tidak potensi individu masyarakat kita jelas adanya, mampu bersaing di tingkat global untuk berkompetisi dengan orang-orang dari seluruh dunia.
Lebih jauh lagi, para siswa yang telah di gembleng berbagai disiplin ilmu tersebut nantinya harus bisa bersaing dalam sekup yang lebih tinggi lagi. Kita akan bicara tentang masa depan. SLTA sebagai jenjang penentu diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang unggul menurut konsentrasi yang di ambil. SMU maupun SMK adalah dua contoh institusi pendidikan yang mempunyai andil sama sebagai pengemban tugas, harus optimal dalam menjalankan perannya. Bila SMU diperuntukkan bagi pelajar yang ingin meneruskan ke universitas sementara SMK lebih ditujukan untuk mencetak tenaga kerja siap pakai. Setidaknya seperti itulah stigma yang selama ini telah berkembang dan diyakini oleh sebagian masyarakat kita. Meski dalam praktiknya kerap terjadi kontra-diktif dengan pengertian itu, yang mana keputusan akhir masih akan tergantung murid itu sendiri, ingin langsung kerja setelah lulus SMU atau ingin meneruskan kuliah setelah sebelumnya belajar di SMK, atau sebaliknya semua sangat bisa dilakukan. Guna mensukseskan semua misinya, sebuah institusi pendidikan (sekolah) harus mampu menangkap segala peluang yang ada. Pemutakhiran infrastruktur berikut instrumen pendukungnya mutlak dilakukan, yang selanjutnya akan kita ulas lebih jauh lagi dalam postingan konsep dasar serta pengertian manajemen sistem informasi berbasis pendidikan berikut ini.
Dewasa ini atmosfer persaingan antara institusi pendidikan tingkat atas sangat terasa. SLTA atau sederajat adalah sekolah lanjutan yang bisa dibilang sebagai pintu gerbang utama menuju masa depan. Dalam perjalanannya masing-masing sekolah tersebut pastinya menginginkan hasil semaksimal-mungkin, baik dalam mempertahankan kualitas maupun dalam mendidik murid-muridnya. Untuk intstitusi negeri tentu ada pedoman umum berupa garis struktural dari tingkat pusat yang harus dipatuhi. Hal itu karena semua terkait anggaran (subsidi) yang akan dikucurkan untuk mendanai segala kebutuhan sekolahan. Dari sisi murid sebagai pengguna jasa, keberadaan sekolah negeri sangat menguntungkan karena selain biayanya lebih murah yang bermodalkan subsidi negara, juga terdapat aspek lain yang ingin dikejar yakni kualitas serta tentu saja prestige. Beda lagi dengan institusi swasta dimana semua kegiatan dikelola secara mandiri menurut kemampuan sekolahan atau yayasan bersangkutan. Dalam praktiknya sekolah swasta sebisa-mungkin akan membebankan biaya kepada para siswanya, sehingga tentu saja lebih mahal bila dibanding sekolah negeri. Hal inilah yang kami sebut berkaitan erat dengan konsep dasar serta pengertian manajemen sistem informasi pendidikan. Dimana sebuah institusi pendidikan mempunyai dua orientasi berupa bisnis serta sosial yang harus berjalan beriringan.
Secara spesifik, konsep dasar manajemen sistem informasi berbasis pendidikan dapat diartikan yakni: Institusi pendidikan mempunyai dua kepentingan sebagai sebuah badan usaha yang harus mampu mengelola organisasinya serta kewajiban menyediakan berbagai instrumen untuk mengolah serta memodifikasi informasi dalam ruang-lingkup pendidikan. Sedangkan pengertian manajemen sistem informasi pendidikan sendiri terdapat beberapa definisi dari beberapa sumber (pencetus), namun secara umum pengertiannya adalah: Sebuah metode terpadu untuk mengoptimalkan kontrol organisasi guna pengambilan keputusan dalam ruang-lingkup pendidikan.